Kasih Allah yang memberikan kepada manusia hak
pilih, ketika Ia berfirman, “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan
buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah
engkau mati.” (Kejadian 2:16-17)
Kasih Allah sangat memperhatikan kesejahteraan
manusia, sehingga dengan hati-hati ditandai-Nya pohon yang membahayakan di
dalam taman Allah yang permai itu. Kasihlah yang menggerakkan Allah untuk
mencari manusia, setelah manusia membuat kesalahan yang besar dengan tidak
mengindahkan perintah Allah dengan memakan buah pohon yang terlarang itu.
Kasihlah yang menyebabkan Allah berseru kepda Adam, “Dimanakah Engkau?” Kasihlah yang memulai persiapan Allah untuk
mengembalikan manusia ke hadirat-Nya.
Kasih Allah lah yang turun ke atas Gunung Sinai dan
menyerahkan Hukum Taurat kepada Musa. Kasihlah yang menyebabkan Allah
menanamkan hukum-hukum itu kedalam hati umat manusia pada segala abad dan
menjadikannya dasar bagi hukum sipil, undang-undang Negara dan hukum moral.
Kasihlah yang melihat dari abad ke abad bahwa tanpa pertolongan Allah manusia
tidak dapat hidup dengan sepatutnya, dan kasih pulalah yang menjanjikan seorang
penebus, Juruselamat kita, yang menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
Kasih Allah menempatkan kata-kata seperti berikut
ini dalam mulut dan hati para nabi,”Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan
kepada-Nya kejahatan kita sekalian.” (Yesaya 53:6)