17 Desember 2011

Bila Kamu Mendendam, Kamu Akan Rugi Besar


Jika kita membenci musuh-musuh kita, ini berarti kita memberi kekuatan kepada mereka untuk menghancurkan kita sendiri. Menghancurkan tidur kita, nafsu makan kita, kesehatan kita, serta kebahagiaan kita. Musuh-musuh kita akan menari dengan gembira bila mereka tahu dapat membuat kita sedih, kacau dan rusak ! Rasa benci kita sama sekali tidak akan melukai hati mereka. Tapi justru hasil kebencian kita dapat menutupi samua kebahagiaan kita. Yesus berkata, “ Cintailah musuh-musuhmu.” Kirannya kita semua tahu, sabda yesus tersebut mengajarkan suatu etika yang mendalam sekali. Lebih dari itu Yesus juga mengajarkan tentang obat abad dua puluh. Ketika Yesus berkata, “ Ampunilah tujuh puluh kali tujuh kali” maksudnya memberitahukan kepada kita bagaimana cara mencegah agar kita jangan sampai terkena tekanan darah tinggi, sakit jantung, borokan, kutilan (hehee^^), dan masih banyak lagi sakit-sakit lainnya.
Rasa benci membuat kita tidak bisa menikmati sesuatu. Kalau kita tidak bisa mencintai musuh kita, paling tidak kita harus mencintai diri kita sendiri. Marilah kita cintai diri kita semaksimal mungkin sehingga musuh kita tidak bisa merusak kebahagiaan, kesehatan, serta wajah kita. Mengenai hal ini Shakespeare mengatakan : “ Jangan menyalakan api untuk membakar musuh anda sedemikian panas, hingga Anda sendiri hangus karenannya.”
Mungkin kita tidak bisa rela betul mencintai musuh kita, tapi demi kesehatan dan kebahagiaan, sebaiknya kita mengampuni mereka dan melupakannaya. Ini suatu tindakan yang bijaksana. Konfusius berkata, “Dirampok atau hati dilukai, tidak berarti apa-apa, kecuali jika Anda terus-menerus mengingatnya.” Waktu aku masih bersekolah minggu, aku sering membaca salah satu ayat Injil yang tertempel di dinding gereja. Sabda Yesus ini akan tetap selalu diingat bila orang masih menghargai cita-citanya yang murni. Ayat injil tersebut berbunyi :
“Kasihilah musuhmu, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu, dan berdoalah bagi orang yang mencaci, menghina, dan menganiaya kamu.”